Breaking News

  • Info Lain


Post Terbaru


Sunday 17 August 2014

Sejarah Awal Rokok Kretek Di Indonesia

By on 00:26
Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-19. Awalnya penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada, ia lalu mengoleskan minyak cengkeh dan setelah itu sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok kretek".

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRUK3nnvnbZyq__mDRKulEpa-9mjKvCRgoHO10fmciWJeM_PgvKk6zg2BcyeqhaaiBWA8h9txCE9WPzcQIt3gHGgMAkwEKrR9oCk-gtnLd85upviFuIzqqojeWRdbPolvniGHl4CII2SJa/s320/images+(5).jpg
Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali. Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar. Hanya temuannya itu yang terus berkembang.

Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhW6ElCd8ffu6p_7fUJJno-QJSlG79ICPEImvtkUIbs6pGUupuyBncyiR6BasPJwQ24QmvbnotbJeXThXel_5vprF2PlsaF_hOIqWg_cuvlCP9GzpoO8t3DYjTDLHWmPr_Gpa_ky0X4lNSa/s320/klobot.jpg
Menurut beberapa abad legenda yang beredar di Jawa, rokok sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan Nitisemito merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut, yang menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima perang kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek dengan bungkus daun jangung kering) yang disukai pembeli terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan ludahnya.

Ditulis ulang oleh : Ahmad Wahyudi

Friday 15 August 2014

Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

By on 13:10
 photo JalanbaruMap_zps17f03ee0.jpg
Gambar Google Map
Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh (Banyumas - Jawa Tengah)

Foto diatas adalah gambaran Jalur Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang diambil dari foto satelit Google Map.

Jalan Baru yang belum selesai dibangun ini pada foto diatas ditandai dengan warna merah, Jalan Baru ini akan difungsikan untuk menghindari kemacetan yang biasa terjadi di perlintasan Kereta Api Sumpiuh Kabupaten Banyumas dan Tanjakan Surupan yang berada di wilayah barat kota Tambak, tepatnya di Karangpetir / Kamulyan Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas yang biasa terjadi karena mogoknya kendaraan basar/berat yang berlebihan muatan, ataupun Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi ditanjakan yang menikung dibawah jembatan Rel Kereta Api "Surupan".

Berikut adalah gambaran Jalur Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh dari Google Map secara Live.

www.mapembed.com

Proyek Pembangunan Jalan Baru ini dimulai sekitar tahun 2012 yang mengalami beberapa kendala diantaranya soal pembebasan tanah warga dan tanah makam. Dan proyek ini pun sempat tertunda pengerjaannya dari mulai sekitar pertengahan tahun 2013 dan dimulai lagi sekitar bulan Februari tahun ini (2014) .

Dan sampai saat ini Proyek Pembangunan Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh sudah sampai pada tahap pembangunan Jembatan, baik jembatan penghubung yang melintasi sungai maupun jembatan perlintasan jalan Desa, yang diantaranya adalah di Desa Gumelar Kidul dusun Pamriyan dan Desa Kamulyan Kecamatan Tambak.

Semoga Proyek ini cepat selesai dan Jalan Baru Lingkar Tambak - Sumpiuh dapat digunakan sesuai dengan tujuan pembangunannya, terutama disaat terjadinya kepadatan kendaraan pada saat mudik lebaran sehingga kemacetan di Perlintasan Rel Kereta Api Sumpiuh dapat dihindarkan.

Ditulis oleh : Ahmad Wahyudi